Friday, February 27, 2009

Suara angin 02/02/09

Suara angin.




ketukan pintu, dilakukannya selalu
hening berontak, mencoba merayu
memaksa garis tangan berliku
terpampang sebuah rambu


"bukankah engkau hanya mencoba memetik angin?"


tanpa suara namun terasa
tanpa rongga hina tiada
terlalu jauh angin bersuara
hingga tiada rongga merasa terhina


Dia, Shabrina namanya. Selalu mengusik batu yang ku tanam.
Kadang membakar sampah yang lupa aku buang. membiarkan setiap darah hidup untuk dapat mengendus arus permata ini? Tidak!
Jangan main-main!

Lima daun yang jatuh itu pun merasa menekan pasir terlalu sedikit.
Laut menegur ku, agar jangan pernah mengurungkan niat awal.



Semoga dia menikmati,
suara angin yang ku berikan.





-Riphat

No comments: